Rumahgadang jenis ini masih banyak ditemui di berbagai daerah di Sumatera Barat, khususnya di daerah Solok. Konsep rumah gadang ini juga telah banyak diadopsi oleh bangunan modern, yang salah satunya adalah Hotel Bumiminang di Kota Padang, Sumatera Barat. 6. Gonjong Sibak Baju.
Rumah Adat Sumatera Selatan – Sriwijaya adalah kerajaan yang pernah berjaya di Sumatera Selatan. Provinsi yang beribukota Palembang ini juga kaya akan sumber daya alam, seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam. Selain itu, Sumatera Selatan juga menjadi destinasi wisata menarik di Pulau Sumatera dengan tujuan Sungai Musi, Jembatan Ampera, Kota Pagaralam, dan Pulau Kemaro sebagai beberapa daya tarik utama. Mayoritas penduduk di Sumatera Selatan merupakan etnis Melayu. Selain itu, juga bermukin kaum pendatang dari berbagai etnis, meliputi Suku Sunda, Jawa, Komering, Tionghoa, Minangkabau, Batak, dan lain-lain. Masyarakat Sumatera Selatan masih memegang teguh beberapa warisan tradisi hingga kini. Hal ini bisa dilihat dari kuliner khas mereka yang begitu populer, seperti pempek, tekwan, pindang patin, dan lain-lain. Bentuk kesenian dan pakaian adat juga masih dipertahankan. Selain itu, rumah adat Sumatera Selatan juga menjadi kebanggaan. Ciri Khas Rumah Adat Sumatera SelatanRumah Adat Suku Palembang1. Rumah Limas2. Rumah Cara Gudang3. Rumah RakitRumah Tradisional Suku Pasemah1. Rumah Tatahan2. Rumah Kilapan3. Rumah Kingking Ciri dan karakteristik paling mudah dilihat adalah bentuk atapnya berupa limas. Rumah tradisional Sumatera Selatan berbentuk rumah panggung, hampir sama seperti semua rumah adat di Pulau Sumatera. Desain arsitektur ini menyesuaikan dengan kondisi geografis Pulau Sumatera yang beberapa kawasannya merupakan jalur gempa. Secara garis besar, rumah adat Sumatera Selatan terbagi 2 jenis, yaitu rumah adat Suku Palembang dan rumah adat Suku Pasemah. Lalu, apa beda keduanya? Rumah Adat Suku Palembang Sesuai dengan namanya, rumah adat ini banyak ditemukan di kota Palembang. Di masa lalu, Palembang adalah wilayah yang dikelilingi rawa-rawa dan sungai. Karena itu, rumah adatnya dibangun dengan gaya arsitektur rumah panggung. Ada beberapa jenis rumah di Palembang, antara lain 1. Rumah Limas Rumah Limas adalah bangunan tradisional yang dianggap mewakili rumah adat Sumatera Selatan. Maksud nama”limas” ialah singkatan kata dari “lima” dan “emas”. Rumah Limas juga sering disebut sebagai Rumah Bari yang berarti rumah tua. Selain banyak dibangun di Palembang, rumah ini juga bisa ditemukan di Baturaja. Lantai Rumah Limas dibuat berundak yang disebut dengan Kekijing. Rumah Limas pada umumnya memiliki 2 hingga 4 Kekijing. Untuk menyangga rumah digunakan beberapa tiang yang tingginya antara 1,5 hingga 2 meter dari permukaan tanah. Rumah adat ini terbagi menjadi 3 bagian. Ruang bagian depannya disebut sebagai beranda. Pada bagian beranda terdapat 2 tangga sebagai jalan masuk ke rumah. Ada keunikan pada bagian ini, yaitu disediakan genting berisi air lengkap dengan gayungnya. Fungsinya adalah untuk mencuci kaki dan tangan sebelum masuk ke rumah. Beranda digunakan sebagai tempat bersantai bagi seluruh anggota keluarga. Di bagian tengah rumah terdapat beberapa Kekijing. Setiap Kekijing dilengkapi jendela sebanyak 2 buah yang terletak di kanan dan kiri. Pada bagian Kekijing terakhir terdapat sekat yang terbuat dari lemari dinding. Sementara itu, ruang bagian belakang digunakan untuk dapur. Dapur di Rumah Limas terbagi menjadi 3 bagian. Bagian pertama digunakan untuk menyiapkan bahan masakan. Bagian yang kedua adalah ruangan untuk mengolah bahan masakan. Dan ruangan yang ketiga digunakan untuk membersihkan peralatan masak. Khusus di Palembang, Rumah Limas di masa lalu menjadi penanda status sosial yang tinggi dari pemiliknya. 2. Rumah Cara Gudang Rumah ini dinamakan Cara Gudang karena bentuknya memanjang seperti gudang. Atap rumahnya juga berbentuk limas, namun bedanya dari Rumah Limas adalah Rumah Cara Gudang tidak memiliki Kekijing. Seperti pada rumah panggung lainnya, Rumah Cara Gudang juga dilengkapi tiang-tiang penyangga yang ingginya sekitar 2 meter dari permukaan tanah. Google Images Bahan yang digunakan untuk membuat rumah tradisional Sumatera Selatan ini adalah kayu berkualitas yang disusun dengan baik. Masyarakat sekitar biasanya menggunakan kayu unglen, tembesu, atau petanang. Bagian-bagian dari rumah ini sama dengan Rumah Limas, yaitu bagian depan, tengah dan belakang dengan fungsi yang hampir sama. 3. Rumah Rakit Rumah adat yang ketiga dari Palembang ini berbeda dengan kedua rumah sebelumnya. Rumah Rakit dibangun terapung di atas sebuah rakit. Rakit disusun dari balok kayu dan potongan bambu. Pada bagian ujung-ujungnya dipasang tiang-tiang yang diikat ke tonggak. Agar kokoh, tonggak ini ditancapkan ke tebing sungai. Di masa lalu saat belum dikenal paku digunakanlah tali rotan untuk menyatukan tiang ke tonggak. Bagian atapnya juga berbeda, Rumah Rakit terdiri dari 2 bidang yang dinamakan atap Kajang. Rumah Rakit hanya terbagi menjadi 2 ruangan dan hanya 2 pintu, pertama adalah pintu yang menghadap ke tepi sungai, serta pintu kedua menghadap ke tengah sungai. Rumah Rakit juga memiliki 2 buah jendela. Biasanya ditempatkan di bagian kiri dan kanan rumah. Tapi ada juga pemilik yang membuat jendela sejajar dengan pintu. Karena dibangun di atas rakit, maka pada bagian depan rumah terdapat jembatan untuk menghubungkan Rumah Rakit dengan daratan. Untuk berkunjung ke rumah tetangga sekitar, mereka menggunakan perahu. Rumah Tradisional Suku Pasemah Masyarakat Suku Pasemah umumnya bermukim di daerah pegunungan dan dataran tinggi. Lokasi tempat tinggal mereka sangat berpengaruh pada gaya arsitektur rumah adatnya. Suku yang juga disebut sebagai Suku Semidang ini memiliki 3 jenis rumah adat yang berbeda, yaitu 1. Rumah Tatahan Bernama Rumah Tatahan karena pada rumah tradisional ini terdapat banyak ukiran atau pahatan. Dalam bahasa Sumatera Selatan, proses ini disebut ditatah. Rumah panggung ini dilengkapi tiang-tiang penyangga setinggi 1,5 meter. Rumah Tatahan terbuat dari kayu, yaitu kayu tembesu atau kayu kelat dengan tingkat keawetan tinggi. Rumah Tatahan memiliki 2 ruangan. Berbeda dari rumah-rumah lainnya, bagian depan digunakan untuk memasak serta meletakkan tungku beralaskan tanah. Ruangan berikutnya digunakan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Saat malam hari ruangan ini juga digunakan untuk tidur. Jika pemilik rumah sedang mengadakan acara, maka ruangan ini digunakan untuk menyambut para tamu. 2. Rumah Kilapan Rumah adat yang kedua ini tidak memiliki ukiran, namun bagian dindingnya dihaluskan dengan ketam atau sugu. Rumah Kilapan berbentuk panggung dengan tiang-tiang penyangga setinggi 1,5 meter. Pembeda Rumah Kilapan dengan rumah adat lain adalah tiang-tiang ini tidak ditancapkan ke dalam tanah, melainkan diletakkan di atas tanah. Tiang penyangga di Rumah Kilapan disebut denagn Tiang Duduk. Rumah Kilapan terdiri dari 2 ruangan, yaitu tuang depan dan ruang tengah. Fungsinya hampir sama dengan Rumah Tatahan. 3. Rumah Kingking Rumah Kingking memiliki persamaan dengan Rumah Kilapan, yaitu rumah panggung yang menggunakan Tiang Duduk. Bentuk Rumah Kingking seperti bujur sangkar. Bagian atapnya terbuat dari bambu yang dibelah dua atau disebut sebagai Gelumpai. wikimedia Seperti pada Rumah Tatahan dan Rumah Kilapan, Rumah Kingking juga terdiri dari 2 ruangan. Ruang depan dan ruang tengah memiliki fungsi yang hampir sama dengan kedua rumah Suku Pasemah sebelumnya.
RumahAdat Sumatera Selatan. Rumah Limas merupakan rumah tradisional khas Provinsi Sumatera Selatan. Dari namanya, jelaslah bahwa rumah ini berbentuk limas.
Jumlah Pengunjung 1,247 Rumah adat tradisional dari Sumatera – Indonesia tidak hanya memiliki wilayah yang luas saja, tetapi juga memiliki keberaneka ragaman suku, budaya, agama dan adat istiadat. Setiap provinsi di Indonesia memiliki rumah tradisional yang menggambarkan ciri khas setiap daerahnya masing-masing. Budaya Sumatera – Photo By Saribundo Penduduk di Sumatera khususnya, membangun rumah tradisionalnya dengan berbagai desain yang, indah, unik, dan terkadang mengandung arti atau filosofi di dalamnya, yang dituangkan dalam simbol-simbol tertentu. Hal ini disesuaikan dengan kebiasaan dan adat istiadatnya. Berikutnya adalah ulasan mengenai 6 rumah adat tradisional dari Sumatera, yang cukup menarik untuk dapat kita ketahui. Baca Juga Mengunjungi Rumah Adat Mandailing, Salah satu Suku di Sumatera Utara Melihat keindahan Rumah Betang Tambau, Rumah Adat Muara Teweh Barito Utara 1. Rumah Nias, Rumah Adat Tradisional Dari Sumatera Utara Rumah Nias, Rumah Adat Tradisional Dari Sumatera – Photo By Fun Sumatera Rumah Nias masih menjadi bagian dari rumah adat tradisional dari Sumatera Utara, namun berasal dari Kepulauan Nias. Dalam istilah setempat, rumah adat Nias dikenal dengan nama Omo Sebua atau Omo Hada. Rumah adat berbentuk panggung ini dibangun di atas tiang-tiang Kayu Nibung yang tinggi dan besar, dan beralaskan rumbia . Bentuk denahnya cukup unik karena ada yang oval seperti telur, namun ada juga yang berbentuk persegi panjang Bangunannya dirancang dengan tidak berpondasi yang tertanam ke dalam tanah. Sambungan antara kerangkanya pun tidak menggunakan paku, agar membuatnya tahan terhadap goyangan gempa. Ruangan dalamnya terbagi dua, pada bagian depan digunakan untuk menerima tamu menginap, dan bagian belakang digunakan untuk keluarga pemilik rumah. 2. Rumah Karo, Rumah Adat Tradisional Dari Sumatera Utara Rumah Karo, Rumah Adat Tradisional Dari Sumatera – Photo By Correcto Rumah Karo merupakan rumah adat tradisional dari Sumatera Utara. Nama dari Rumah Karo ini adalah Siwaluh Jabu, yang dalam Bahasa Karo memiliki pengertian “Waluh” artinya 8 dan “Jabu” artinya rumah. Jadi kesimpulan dari arti “Siwaluh Jabu” adalah rumah yang memiliki 8 ruangan dan dapat dihuni oleh 8 keluarga. 3. Rumah Gadang, Rumah Adat Tradisional Dari Sumatera Barat Rumah Gadang, Rumah Adat Tradisional Dari Sumatera – Photo By Roma Decade Rumah Gadang adalah rumah adat tradisional dari Sumatera Barat, yang merupakan rumah adat bagi Masyarakat Minangkabau. Rumah seperti ini memiliki pengaruh kebudayaan melayu yang sangat kental, sehingga dapat juga ditemukan di Malaysia. Rumah adat ini memiliki ketentuan sendiri dalam menentukan lay out ruangannya. Jumlah kamar bergantung kepada jumlah perempuan yang tinggal di dalamnya. Setiap perempuan yang telah bersuami, memperoleh sebuah kamar. Sementara perempuan tua dan anak-anak memperoleh tempat di kamar dekat dapur. Gadis remaja memperoleh kamar bersama di ujung yang lain. Baca Juga Berwisata ke 5 Rumah Adat Melayu yang Ada di Indonesia Keindahan arsitektur Rumah Adat Gapura Candi Bentar dari Bali 4. Rumah Nanggroe, Rumah Adat Tradisional Dari Sumatera Barat Rumah Nanggroe, Rumah Adat Tradisional Dari Sumatera – Photo By Bobo Grid Rumah Nangroe, adalah rumah adat bagi Masyarakat Aceh, yang juga merupakan Rumah Adat Tradisional Dari Sumatera bagian paling barat. Rumah adat ini memiliki nama lain yaitu Rumah Kronge Bade. Rumah ini bertipe rumah panggung yang memiliki 3 bagian utama dan 1 bagian tambahan. Tiga bagian utamanya terdiri dari serambi depan, serambi tengah dan serambi belakang. Sedangkan 1 bagian tambahannya adalah rumah dapur. Atap rumah bangunan, biasanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan pusaka keluarga. 5. Rumah Nuwo Sesat, Rumah Adat Tradisional Dari Sumatera Selatan Rumah Nuwo Sesat, Rumah Adat Tradisional Dari Sumatera – Photo By Lampung Helau Rumah Nuwo sesat berasal dari Lampung yang merupakan Rumah adat tradisional dari Sumatera Selatan. Arti dari nama Nuwo adalah rumah ibadah. Menurut cerita, rumah adat ini didirikan atas keinginan dalam beribadah. Filosofi yang terkandung dalam rumah adat ini sangatlah dalam. Dimana tujuannya adalah, untuk dapat memiliki suatu harapan dalam membangun sebuah keluarga berdasarkan ibadah. 6. Rumah Limas, Rumah Adat Tradisional Dari Sumatera Selatan Rumah Limas, Rumah Adat Tradisional Dari Sumatera – Photo By Travel Kompas Rumah Limas adalah rumah adat tradisional dari Sumatera Selatan. Rumah ini dikenal juga sebagai Rumah Bari. Pembangunan rumah adat ini selalu menghadap ke Timur dan Barat, atau dalam filosofinya mengacu pada pengertian menghadap ke arah Matahari Terbit dan Matahari Terbenam. Bentuknya cukup unik, dimana bentuk atap rumahnya memiliki atap bentuk limas. Gaya arsitekturnya menggunakan arsitektur berbentuk rumah panggung dan memiliki lantai bertingkat-tingkat yang disebut Bengkilas . Biasanya hanya dipergunakan untuk kepentingan keluarga seperti hajatan. 7. Rumah Bubungan Lima Rumah Bubungan Lima – foto eddiemontgomerysteakhouse Rumah Bubungan Lima adalah rumah adat yang berasal dari provinsi Bengkulu. Rumah ini memiliki model seperti rumah panggung yang ditopang oleh beberapa tiang penopang. Rumah ini bukanlah rumah tinggal seperti pada ini biasanya dipakai untuk acara adat masyarakat Bengkulu. Rumah ini terbagi atas tiga bagian yaitu rumah bagian atas, rumah bagian tengah, dan rumah bagian bawah. 8. Rumah panjang Uma Rumah panjang Uma – foto wikipedia Rumah adat tradisional dari Sumatera selanjutnya berasal dari kepulauan Mentawai adalah Rumah panjang Uma. Uma adalah nama untuk rumah tradisional suku Mentawai yang merupakan rumah adat dan banyak di jumpai di kabupaten Kepulauan Mentawai, provinsi Sumatra Barat, Indonesia. Uma ini dihuni oleh secara bersama oleh lima sampai sepuluh keluarga. Secara umum konstruksi uma ini dibangun tanpa menggunakan paku, tetapi dipasak dengan kayu serta sistem sambungan silang bertakik. 9. Rumah Kajang Leko Rumah Kajang Leko Rumah kajang leko yang tidak lain adalah rumah adat Jambi ini berasal dari 60 tumbi atau keluarga yang pindah ke Koto Rayo. Arsitektur rumah kajang leko ini sangatlah unik. Sehingga tidak heran jika rumah ini masih tetap dipertahankan hingga kini. Rumah kajang leko memiliki gaya seperti rumah adat di Indonesia pada umumnya. Yaitu berupa rumah panggung. Uniknya, rumah ini dibuat tinggi sehingga sangat bermanfaat ketika banjir. 10. Rumah Adat Nuwo Sesat rumah adat Nuwo Sesat – foto rumah123 Nuwo sesat adalah salah satu rumah adat yang ada di Provinsi Lampung. Nuwo Sesat berfungsi sebagai tempat pertemuan adat bagi para purwatin Penyimbang pada saat mengadakan pepung adat Musyawarah. Karena itu rumah adat ini juga disebut Balai Agung. Rumah adat Nowou Sesat memiliki bentuk sebagai rumah panggung bertiang dengan sebagian besar materialnya terbuat dari papan kayu. Bagian dinding dari bangunan rumah adat ini menggunakan susunan papan kayu sebagai bahannya. Hal ini berlaku sama juga untuk bagian lantainya ** Well Sobat, demikianlah ulasan tentang 10 Rumah Adat Tradisional Dari Sumatera. Semoga dapat bermanfaat untuk menambah wawasan kita semua. Jangan lupa untuk share ke sahabat lainnya, untuk dapat lebih memperkenalkan salah satu ragam Budaya Indonesia.
25rows Jawaban TTS. Rumah Adat Tongkonan Sulawesi Selatan Nilai-Nilai Luhurnya. Tongkonan merupakan rumah adat masyarakat Toraja di Provinsi Sulawesi Selatan Sulsel. 5 Rumah Adat Sulawesi Selatan Serta Penjelasannya. Berikut ini penjelasan singkat dan gambar rumah adat tersebut. 6 - Perpindahan penduduk ke negara lain untuk menetap. 1 -
kamiselalu menjaga kualitas terbaik dan pelayananterbaik untuk setiap konsumen kami. Harga Terbaik. kami memberikan harga Rumah terbaik untuk anda. Hunian yang nyaman dan berkualitas. MARKETING OFFICE: Jl. Lurah Mahdi No.6 Kp.Lebak Wanggi Parung Bogor. Menampilkan lebih banyak. ID Iklan. hos10785513.
6Alasan Rumah Tradisional Indonesia Ternyata Tahan Gempa, Kearifan Lokal yang Terlupakan. By Dodiek Dwiwanto. May 16 2022. 10. May. Mengenal Rumah Adat Honai Papua. Mulai dari Ciri Khas, Jenis, Fungsi, hingga Fakta Menariknya. By Maskah Alghofar. May 10 2022.
Rumahadat tradisional minangkabau tts. Tak hanya sebagai tempat tinggal rumah adat ini juga berfungsi sebagai berbagai aktivitas lainnya yang dimiliki masyarakat Minang. Di luar Sumatera Barat jenis rumah adat khas Minangkabau populer dengan sebutan rumah gadang. Bentuk atap yang melengkung dan runcing ke atas itu disebut gonjong
uqgW. 1ghxvwm5dj.pages.dev/2991ghxvwm5dj.pages.dev/4541ghxvwm5dj.pages.dev/2781ghxvwm5dj.pages.dev/2171ghxvwm5dj.pages.dev/431ghxvwm5dj.pages.dev/3221ghxvwm5dj.pages.dev/741ghxvwm5dj.pages.dev/452
rumah tradisional sumatera selatan tts